Calling Visa Adalah: Pengertian & Aturannya

Pernah denger istilah “Calling Visa”? Kalau Anda sering bersinggungan dengan dunia imigrasi, istilah ini pasti nggak asing. Tapi buat banyak orang, Calling Visa mungkin terdengar teknis dan rumit.

Sebenarnya, Calling Visa itu bukan sekadar dokumen biasa. Ada alasan penting kenapa kebijakan ini diterapkan, dan hal ini berkaitan langsung dengan keamanan serta hubungan internasional Indonesia.

Kalau Anda punya teman atau kolega dari negara tertentu yang ingin masuk ke Indonesia, memahami Calling Visa bisa membantu proses mereka jadi lebih lancar.

Kami akan membahas tuntas apa itu Calling Visa, negara-negara mana yang masuk daftar, dan gimana cara mengurusnya. Yuk, langsung simak!

Pengertian Calling Visa

Calling Visa Adalah Pengertian & Aturannya

Calling Visa adalah kebijakan khusus untuk warga negara asing dari negara tertentu yang dianggap punya risiko tinggi berdasarkan beberapa aspek. Pemerintah menilai aspek-aspek seperti ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan, dan keimigrasian untuk menentukan kategori ini.

Tujuannya? Jelas, menjaga keamanan nasional dan mencegah potensi ancaman yang mungkin masuk lewat jalur imigrasi.

Contohnya, dalam aspek politik, ada negara yang sedang mengalami konflik internal yang bisa berimbas pada stabilitas Indonesia. Dari segi keimigrasian, mungkin ada sejarah pelanggaran visa yang cukup mengkhawatirkan.

Proses penilaian Calling Visa memastikan bahwa izin masuk tidak hanya berdasarkan dokumen, tapi juga melalui analisis risiko yang matang.

Baca Juga: Visa Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Jenis-Jenisnya

Mengapa Calling Visa Diperlukan?

Alasan utama Calling Visa diterapkan adalah keamanan. Indonesia tidak bisa begitu saja membuka pintu untuk semua orang tanpa mempertimbangkan risiko. Ada negara-negara yang, karena situasi internal mereka, bisa membawa masalah ke wilayah lain.

Bayangkan kalau Indonesia tidak punya kebijakan ini. Kita mungkin menghadapi ancaman seperti aktivitas ilegal, konflik budaya, atau bahkan gangguan keamanan serius.

Namun, kebijakan ini juga menunjukkan fleksibilitas pemerintah. Misalnya, beberapa kasus kemanusiaan, seperti keluarga yang terpisah karena aturan, tetap bisa diproses selama prosedur Calling Visa dipenuhi. Jadi, di satu sisi, Calling Visa itu tegas, tapi di sisi lain, tetap manusiawi.

Negara-Negara yang Termasuk Calling Visa

NegaraFaktor Kerawanan
AfghanistanKonflik ideologi, politik, dan keamanan
GuineaInstabilitas ekonomi dan sosial budaya
IsraelKetegangan politik dan risiko diplomatik
Korea UtaraRisiko ideologi, keamanan, dan isolasi internasional
KamerunKonflik internal dan ancaman keimigrasian
LiberiaEkonomi lemah dan konflik sosial
NigeriaTingkat pelanggaran keimigrasian tinggi
SomaliaKonflik berkepanjangan dan ketidakstabilan politik

Sebelum masuk lebih jauh, penting untuk tahu siapa saja yang ada di daftar ini. Secara resmi, ada delapan negara yang masuk kategori Calling Visa.

1. Daftar Negara Calling Visa

Negara-negara tersebut adalah Afghanistan, Guinea, Israel, Korea Utara, Kamerun, Liberia, Nigeria, dan Somalia. Kenapa mereka? Biasanya, karena tingkat kerawanan yang meliputi konflik internal, instabilitas politik, atau pelanggaran keimigrasian yang cukup signifikan.

2. Faktor Penilaian Kerawanan Negara Calling Visa

Kerawanan ini nggak sembarangan ditentukan. Ada tujuh aspek utama yang dievaluasi: ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, keamanan, pertahanan, dan keimigrasian.

Misalnya, negara dengan tingkat pelanggaran visa tinggi akan mendapat perhatian khusus. Atau negara yang mengalami konflik ideologis mungkin membawa risiko pada nilai-nilai nasional kita.

Baca Juga: Panduan Lengkap Cara Membuat Visa ke Luar Negeri

Dasar Hukum dan Kebijakan Calling Visa di Indonesia

Seperti kebijakan lainnya, Calling Visa punya dasar hukum yang jelas. Ini memastikan prosedurnya transparan dan nggak asal dibuat.

1. Regulasi yang Mengatur Calling Visa

Regulasi terbaru adalah Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 22 Tahun 2023. Peraturan ini menggantikan kebijakan sebelumnya untuk menyesuaikan prosedur dengan situasi global yang terus berubah.

2. Perubahan dan Penyesuaian Kebijakan dari Tahun ke Tahun

Sejak 2012, ada beberapa perubahan signifikan. Misalnya, penambahan negara dalam daftar Calling Visa dan perbaikan prosedur pengajuan. Perubahan ini menunjukkan bahwa kebijakan ini dinamis dan selalu diperbarui sesuai kebutuhan.

Jenis-Jenis Calling Visa

Jenis VisaKeperluanDurasi
Visa Kunjungan Satu KaliWisata, keluarga, sosial, seni budaya, tugas pemerintahan, olahraga, seminar, bisnisMaksimal 60 hari
Visa Kunjungan Beberapa KaliKegiatan non-komersial seperti rapat bisnis, pameran, seminar, atau kunjungan keluarga berulangHingga 1 tahun, multientry
Visa Tinggal Terbatas (C312)Tenaga kerja ahliHingga 2 tahun
Visa Tinggal Terbatas (C313/C314)Investor1-2 tahun, sesuai kategori
Visa Tinggal Terbatas (C317)Penyatuan keluargaHingga 1 tahun

Calling Visa terbagi menjadi dua kategori utama: Visa Kunjungan dan Visa Tinggal Terbatas.

1. Visa Kunjungan: Satu Kali dan Beberapa Kali Perjalanan

Visa kunjungan sering digunakan untuk keperluan sementara seperti wisata, kunjungan keluarga, atau kegiatan non-komersial. Biasanya berlaku untuk durasi yang lebih pendek, seperti 30 hingga 60 hari.

2. Visa Tinggal Terbatas: Keperluan dan Ketentuan

Visa ini lebih spesifik, seperti untuk pekerjaan, prainvestasi, atau penyatuan keluarga. Prosesnya memerlukan dokumen tambahan, seperti rekomendasi dari instansi terkait, dan biasanya durasinya lebih panjang dibandingkan visa kunjungan.

Baca Juga: Visa Digital Nomad: Apa Itu dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Prosedur dan Syarat Pengajuan Calling Visa

Mengajukan Calling Visa bisa terasa rumit kalau tidak tahu langkah-langkahnya. Tapi tenang, selama semua persyaratan terpenuhi dan prosedur dijalani dengan benar, prosesnya sebenarnya cukup terstruktur.

1. Proses Pengajuan Calling Visa oleh Penjamin

Pertama-tama, Anda tidak bisa mengajukan Calling Visa secara langsung. Harus melalui penjamin, baik individu maupun korporasi yang berbadan hukum di Indonesia. Peran penjamin ini penting, karena mereka adalah penghubung resmi Anda dengan pemerintah.

Penjamin bertanggung jawab memastikan bahwa semua dokumen lengkap dan sesuai aturan. Misalnya, kalau Anda datang untuk urusan pekerjaan, perusahaan tempat Anda bekerja akan menjadi penjamin.

Tugas mereka termasuk memberikan surat penjaminan dan, kalau diperlukan, menghadiri rapat evaluasi dengan Tim Clearing House.

Tapi jangan salah paham—penjamin bukan sekadar formalitas. Mereka juga ikut bertanggung jawab kalau ada masalah dengan pemohon setelah visa diterbitkan. Jadi, memilih penjamin yang dapat dipercaya itu krusial.

2. Dokumen dan Persyaratan Tambahan yang Dibutuhkan

Bagian ini adalah inti dari proses pengajuan. Kalau dokumen Anda kurang lengkap, ya sudah, prosesnya bakal terhambat. Berikut daftar dokumen utama yang perlu Anda siapkan:

  • Paspor: Masa berlaku minimal enam bulan dari tanggal pengajuan.
  • Surat penjaminan: Disiapkan oleh penjamin dan menyatakan tanggung jawab mereka atas pemohon.
  • Rekomendasi BAIS TNI: Dibutuhkan jika kegiatan Anda dilakukan di daerah konflik atau berpotensi membahayakan keamanan.
  • Kartu penduduk tetap (Permanent Resident Card): Untuk pemohon yang tinggal di luar negara asal.

Bagi yang mengajukan Visa Kunjungan Beberapa Kali Perjalanan, ada tambahan persyaratan, yaitu bukti bahwa Anda sudah tiga kali mengunjungi Indonesia dalam 12 bulan terakhir. Intinya, semakin lengkap dokumen Anda, semakin kecil kemungkinan pengajuan Anda ditolak.

3. Lokasi Wawancara untuk Pemohon Calling Visa

Setelah dokumen selesai, tahap selanjutnya adalah wawancara. Tapi ini bukan wawancara biasa. Anda harus hadir di perwakilan resmi Indonesia yang ditunjuk, seperti:

  • Bangkok, Thailand
  • Singapura
  • Den Haag, Belanda
  • Berlin, Jerman
  • London, Inggris
  • Los Angeles, Amerika Serikat

Proses wawancara ini lebih dari sekadar formalitas. Petugas akan memverifikasi dokumen dan menanyakan tujuan kunjungan Anda secara detail.

Kalau ada ketidaksesuaian informasi, mereka mungkin meminta Anda memberikan bukti tambahan. Jadi, pastikan semua jawaban Anda selaras dengan dokumen yang sudah diajukan.

4. Proses Evaluasi oleh Tim Clearing House

Nah, ini adalah tahap paling krusial dan sering kali menjadi penentu akhir apakah visa Anda disetujui atau tidak. Tim Clearing House adalah kelompok lintas instansi yang bertugas mengevaluasi aplikasi Calling Visa. Anggotanya meliputi kementerian dan lembaga seperti:

  • Kementerian Hukum dan HAM
  • Badan Intelijen Negara (BIN)
  • Badan Intelijen Strategis (BAIS TNI)
  • Kementerian Luar Negeri
  • Kepolisian Republik Indonesia

Prosesnya dimulai dari pemeriksaan dokumen. Tim akan mengecek keaslian dan kelengkapannya. Kemudian, mereka melakukan analisis risiko, seperti apakah pemohon memiliki potensi pelanggaran hukum atau ancaman keamanan.

Kalau semua clear, visa akan diterbitkan dalam bentuk affidavit—dokumen resmi yang dilampirkan di paspor Anda.

Baca Juga: Apa Itu Visa WHV? Definisi dan Cara Pengajuannya

Batasan dan Hak Pemilik Calling Visa

Kalau sudah berhasil mendapatkan Calling Visa, apa saja yang boleh dan tidak boleh Anda lakukan? Berikut penjelasannya.

1. Tempat Pemeriksaan Imigrasi yang Ditetapkan

Sebagai pemegang Calling Visa, Anda hanya bisa masuk ke Indonesia melalui dua bandara internasional:

  • Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
  • Bandara Ngurah Rai di Bali.

Kenapa harus dibatasi? Karena ini adalah bagian dari kontrol keamanan. Dua bandara ini punya infrastruktur imigrasi yang memungkinkan pemeriksaan lebih ketat dan efisien, terutama untuk kategori visa seperti ini.

2. Hak Akses dan Aktivitas yang Diizinkan

Calling Visa memberikan Anda izin untuk melakukan aktivitas tertentu, tergantung jenis visa yang Anda ajukan. Misalnya:

  • Visa Kunjungan: Bisa digunakan untuk wisata, kunjungan keluarga, atau urusan bisnis singkat.
  • Visa Tinggal Terbatas: Digunakan untuk pekerjaan, investasi, atau penyatuan keluarga.

Namun, ada batasan yang harus dipatuhi. Anda tidak boleh bekerja di luar ketentuan visa. Jika Anda melanggar, visa bisa langsung dicabut, bahkan Anda bisa dideportasi. Jadi, penting untuk memahami aturan yang berlaku agar pengalaman Anda di Indonesia berjalan lancar.

Baca Juga: Visa Schengen Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Buatnya

Sudah Paham Pengertian Calling Visa?

Kalau Anda sudah membaca sampai sini, kemungkinan besar Anda punya gambaran lebih jelas tentang Calling Visa. Tapi kami paham, memahami prosedur adalah satu hal, mengurusnya adalah cerita lain.

Dari dokumen yang harus lengkap hingga evaluasi yang memakan waktu, proses ini memang bisa terasa berat. Apalagi kalau waktu Anda terbatas atau ada detail teknis yang bikin bingung.

Nah, di sinilah TMTAK Consultant hadir untuk Anda. Kami bukan jasa pengurusan visa biasa, tapi partner Anda dalam memastikan semuanya berjalan lancar.

Dengan pengalaman kami, Anda nggak perlu khawatir soal dokumen yang terlewat atau prosedur yang berbelit. Serahkan semuanya kepada kami, dan Anda tinggal duduk santai menunggu hasil.

Hubungi kami sekarang!

WhatsApp:(+62) 81227762525
Email: tmtakconsultant@tmtak.co.id
Alamat: Apartment Mediterania Garden 2 Tower Heliconia Garden House H-5 Jl. Tanjung Duren Selatan Kec. Grogol Jakarta Barat 11470

Recent Post

Kita sering kali mendengar istilah “pengungsi” dan “imigran”, tapi pernahkah Anda bertanya-tanya apa sih sebenarnya perbedaan antara keduanya? Tentu saja, keduanya berkaitan …

Pernahkah Anda membayangkan belajar di luar negeri? Ada begitu banyak alasan mengapa ini menjadi impian banyak orang. Namun, tahukah Anda bahwa untuk …

Mendapatkan kewarganegaraan baru mungkin terdengar seperti sesuatu yang sulit dan penuh proses rumit. Apalagi, kalau harus memenuhi berbagai persyaratan yang cukup panjang. …