Di Indonesia, kepadatan penduduk yang tinggi, terutama di Pulau Jawa dan Bali, semakin menciptakan tekanan sosial dan ekonomi.
Sumber daya alam di wilayah luar pulau tersebut banyak yang terbengkalai, sementara wilayah yang padat penduduk semakin kesulitan mengatasi tantangan sosial, ekonomi, dan infrastruktur yang terus berkembang.
Solusi yang diusulkan oleh pemerintah Indonesia adalah melalui program transmigrasi, yang memindahkan penduduk dari daerah padat ke daerah yang lebih jarang penduduknya.
Artikel ini membahas secara mendetail tentang transmigrasi, mulai dari pengertian, tujuan, sejarah, hingga dampak yang ditimbulkannya.
Table of Contents
ToggleApa Itu Transmigrasi?

Transmigrasi adalah kebijakan pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk memindahkan penduduk dari daerah yang padat penduduknya ke daerah yang lebih jarang penduduknya, sebagai bagian dari upaya pemerataan penduduk dan pembangunan daerah.
Program ini biasanya difasilitasi oleh pemerintah dengan memberikan lahan, perumahan, dan kebutuhan dasar lainnya kepada transmigran.
Menurut KBBI, transmigrasi berarti perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah yang lebih jarang penduduknya.
Pendapat Ahli:
- Hardjono (1982): Transmigrasi adalah program pemerintah untuk memecahkan masalah kepadatan penduduk dan mendukung pemerataan pembangunan.
- Manuwiyoto (2008): Transmigrasi dianggap sebagai program sentralistik yang membawa beberapa kontroversi terkait hak asasi manusia dan dampaknya terhadap lingkungan.
- Petersen dkk (1986): Transmigrasi adalah kebijakan pemerintah untuk memindahkan penduduk dari daerah padat di Pulau Jawa ke daerah-daerah yang jarang penduduknya.
Baca Juga: Imigrasi Adalah: Pengertian, Fungsi, dan Aturan Hukum
Sejarah Transmigrasi di Indonesia

Transmigrasi di Indonesia memiliki sejarah panjang yang dimulai sejak masa penjajahan Belanda. Kebijakan ini terus berkembang setelah kemerdekaan Indonesia dan mengalami berbagai perubahan pada setiap era kepemimpinan di Indonesia.
1. Transmigrasi di Masa Kolonial Belanda
Pada masa penjajahan Belanda, transmigrasi dikenal dengan istilah kolonisasi.
Pemerintah kolonial Belanda mulai memindahkan penduduk dari Pulau Jawa ke daerah-daerah lain di Indonesia, seperti Lampung, dengan tujuan mengisi kekurangan tenaga kerja di perkebunan yang baru dibuka.
- Contoh pertama: 155 Kepala Keluarga dipindahkan dari Kedu, Jawa Tengah ke Gedong Tataan, Lampung pada tahun 1905.
2. Transmigrasi Setelah Kemerdekaan Indonesia
Setelah Indonesia merdeka, program transmigrasi terus dilanjutkan untuk meratakan jumlah penduduk dan mengembangkan daerah-daerah yang lebih jarang penduduknya.
Pada 12 Desember 1950, transmigrasi mulai dilaksanakan di bawah Presiden Soekarno.
- Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi yang diperingati setiap 12 Desember mengingatkan kita akan pentingnya program ini dalam pemerataan pembangunan Indonesia.
3. Transmigrasi pada Era Orde Baru
Pada era Orde Baru, transmigrasi menjadi bagian dari program besar pemerataan pembangunan melalui Pelita I hingga VI.
- Fokus utama adalah meratakan jumlah penduduk antara Jawa dan luar Jawa dengan cara membuka lahan baru, terutama di Kalimantan dan Sumatra.
4. Peringatan Hari Bhakti Transmigrasi
Setiap 12 Desember diperingati sebagai Hari Bhakti Transmigrasi untuk menghargai kontribusi transmigrasi terhadap pembangunan Indonesia. Tanggal ini menandai pelaksanaan pertama program transmigrasi di Indonesia setelah kemerdekaan.
Baca Juga: 10 Negara dengan Proses Imigrasi Paling Sulit di Dunia
Tujuan Transmigrasi
Program transmigrasi memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan, pemerataan penduduk, dan pembangunan daerah yang lebih merata.
1. Pemerataan Penduduk dan Pembangunan Daerah
Program ini bertujuan untuk meratakan distribusi penduduk dari daerah yang padat penduduk ke daerah yang lebih jarang penduduknya, sehingga membantu pengembangan daerah-daerah yang sebelumnya kurang berkembang.
2. Meningkatkan Kesejahteraan Transmigran
Dengan menyediakan lahan pertanian, perumahan, dan fasilitas hidup, transmigrasi diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup transmigran dan membuka peluang bagi mereka untuk mengembangkan kehidupan yang lebih baik.
3. Mengoptimalkan Sumber Daya Alam di Daerah Tertinggal
Transmigrasi memberikan kesempatan untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di daerah-daerah yang masih kekurangan penduduk, seperti di Sumatra, Kalimantan, dan Papua, dengan tujuan agar daerah-daerah ini lebih produktif.
4. Memperkuat Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Dengan memindahkan penduduk dari berbagai suku dan daerah, transmigrasi bertujuan untuk mempererat persatuan dan kesatuan bangsa serta menciptakan rasa kebersamaan dalam keragaman.
Baca Juga: 10 Tips Sukses Wawancara Imigrasi yang Mudah Dilakukan
Jenis-Jenis Transmigrasi
Ada beberapa jenis transmigrasi yang dibedakan berdasarkan tujuan dan cara pelaksanaannya:
- Transmigrasi Keluarga:
Perpindahan yang dilakukan oleh keluarga atau kerabat yang sudah lebih dulu menetap di daerah tujuan. - Transmigrasi Khusus:
Perpindahan dengan tujuan khusus, seperti bagi pejuang atau veteran perang yang dipindahkan ke daerah perbatasan atau untuk penanggulangan bencana. - Transmigrasi Umum:
Dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah, yang menyediakan lahan pertanian, perumahan, dan peralatan. - Transmigrasi Lokal:
Perpindahan antar daerah dalam satu provinsi, seperti antar kabupaten dalam Provinsi Jambi. - Transmigrasi Spontan:
Perpindahan atas biaya dan keputusan pribadi tanpa bantuan pemerintah. - Bedol Desa:
Perpindahan seluruh desa beserta aparatnya untuk proyek pembangunan besar. - Transmigrasi Swakarsa:
Dilaksanakan dengan biaya pribadi atau pihak lain di luar pemerintah. - Transmigrasi Sektoral:
Diperuntukkan bagi petani teladan yang dikirim untuk tujuan pembangunan sektor tertentu. - Transmigrasi Padat Karya:
Pemindahan penduduk dari daerah padat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di proyek-proyek besar. - Evakuasi:
Perpindahan penduduk akibat bencana alam atau peperangan. - Migrasi Musiman:
Perpindahan sementara untuk pekerjaan musiman, seperti buruh tebang tebu.
Dampak Positif dan Negatif Transmigrasi
Dalam melakukan pemindahan penduduk dari tempat yang padat penduduk ke tempat yang kurang penduduk tentunya terdapat beberapa dampak. Berikut beberapa dampak dari transmigrasi adalah:
1. Dampak Positif
- Ekonomi:
Transmigrasi membuka kesempatan kerja, terutama di sektor pertanian, dan meningkatkan produktivitas daerah tujuan. - Sosial:
Meningkatkan pemerataan sosial dengan mengurangi ketimpangan antar daerah. - Pemerataan Pembangunan:
Membantu memperbaiki kondisi daerah-daerah tertinggal yang sebelumnya tidak berkembang.
2. Dampak Negatif
- Sosial:
Konflik antara transmigran dan penduduk asli, terutama di Papua, bisa terjadi karena perbedaan budaya dan sumber daya. - Lingkungan:
Deforestasi dan kerusakan alam akibat pembukaan lahan untuk pertanian. - Ekonomi:
Beberapa transmigran gagal meningkatkan kesejahteraan mereka karena kurangnya keterampilan atau dukungan.
Baca Juga: Jasa Pengurusan Imigrasi Jakarta: Cepat & Legal Resmi
Berpindah ke Luar Negeri? Urus Dokumen Anda dengan TMTAK
Transmigrasi adalah soal pemindahan penduduk dan merupakan program nasional untuk menciptakan keseimbangan sosial dan ekonomi di Indonesia.
Bagi Anda yang ingin berpindah, baik untuk transmigrasi domestik maupun internasional, TMTAK menyediakan layanan administrasi terkait dokumen imigrasi dan mobilitas internasional yang membantu segala proses berjalan lancar.
Hubungi kami di TMTAK untuk konsultasi gratis!
WhatsApp:(+62) 81227762525
Email: tmtakconsultant@tmtak.co.id
Alamat:Apartment Mediterania Garden 2 Tower Heliconia Garden House H-5 Jl. Tanjung Duren Selatan Kec. Grogol Jakarta Barat 11470